Kamis, 23 Agustus 2012

Oleh-oleh mudik #4: Gethuk Goreng


Getuk goreng merupakan makanan khas yang banyak dijual di sepanjang jalan raya Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah. Getuk goreng mulai diperkenalkan pada publik tahun 1918 bermula dari produksi yang dilakukan Sampirngad. Getuk goreng yang paling terkenal bermerek dagang Getuk Goreng Sokaraja Asli H. Tohirin. H. Tohirin adalah anak Sampringad yang berhasil mengembangkan usaha getuk goreng (Dharmawan, 2010).
                Pengembangan produk getuk goreng antara lain perkembangan cita rasa. Saat ini terdapat beberapa cita rasa baru yaitu durian dan madu. Getuk goreng durian memiliki bentuk dan warna yang tidak berbeda dengan getuk goreng rasa asli (original). Getuk goreng durian:


Getuk goreng dibuat dengan peralatan tradisional dan masih menggunakan tangan (hand made). Proses pembuatan getuk goreng terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pemilihan dan persiapan bahan baku, pengukusan singkong, penumbukan singkong, dan penggorengan.
Bahan baku utama pada pembuatan getuk goreng adalah singkong dan gula merah. Singkong yang digunakan merupakan singkong pilihan yang diperoleh dari tempat panen yang sama agar cita rasa getuk goreng seragam. Singkong yang dibutuhkan dalam satu kali produksi berkisar 5-10 kuintal. Singkong yang telah dicuci dikuliti kemudian dipotong-potong, dicuci, dan dibuang bagian akar tengahnya. Gula merah yang digunakan didatangkan dari supplier terpercaya untuk menghindari kualitas gula jawa yang rendah atau dicampur menggunakan pemanis buatan.
Tahapan selanjutnya adalah pengukusan singkong hingga matang. Singkong yang telah matang didiamkan beberapa saat, kemudian ditumbuk agar hacur. Pada saat penumbukan dilakukan penambahan gula merah sedikit demi sedikit hingga gula merah tercampur dengan merata. Proses penumbukan membutuhkan tenaga yang besar dan waktu yang cukup lama. 

Adonan hasil penumbukan singkong dibentuk bulat-bulat kemudian digoreng menggunakan minyak panas dengan api sedang. Penggorengan dilakukan di atas tungku dengan bahan bakar kayu agar cita rasa yang dihasilkan khas. Getuk goreng yang sudah matang biasanya diletakkan di atas tampah dan didisplay di dalam etalase atau dimasukkan ke dalam wadah yang terbuat dari anyaman bambu yang biasa disebut besek atau piti. Getuk goreng yang dikemas dalam besek:
sumber:

Anonimc. Gethuk Goreng. Available on-line at: http://getukgorengbanyumas.blogspot.com (diakses 1 September 2011).

Dharmawan, L. 2010. Nopia, Getuk Goreng, dan Sejarah Kuliner Banyumas. Media Indonesia: 9. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar